chlopyvrsie

Saat ini Salsa sudah berada dimobil milik tante Farrah yang disupir oleh suruhannya. Tante Farrah adalah adik dari Bundanya yang bernama Tayya Trashila, tante Farrah lah yang selalu menggantikan posisi Bunda jika sedang berhalangan, seperti saat ini.

Bukan sekali duakali Bunda seperti ini, memang selalu begini disaat Salsa benar-benar membutuhkan sosok Bundanya. Sedih? jelas sedih, namun ia sangat mengerti mungkin Bunda sangat sibuk di Rumah Sakit. Dan begitupun juga Ayah yang sedang berdinas jauh di pulau sana.

Terkadang merasa tidak enak dengan tante Farrah yang selalu menemaninya, padahal Ia bukan lah orang tua kandung, melainkan hanya tantenya sendiri.

Farrah yang menyadari Salsa meneteskan air matanya segera memeluknya yang ada disampingnya.

“Ayo nangis aja dipelukan Tante” ujar tante Farrah mengelus-elus punggung Salsa sebagai penenang.

Tangisan yang sedari tadi Ia tahan akhirnya pecah juga di dalam pelukan hangat dari tante Farrah. Rasa sakit kepala karena menangis semalaman muncul kembali, ditambah dengan rasa sakit hati yang merasa dirinya tidak terlalu penting bagi orang tuanya sendiri.

“Tan, aku emang ngga sepenting itu ya dimata mereka?” tanya Salsa disela tangisannya.

“Penting kok sayang, kamu ‘kan putri kerajaan mereka masa ngga penting?”

Tangisan Salsa semakin menjadi-jadi, rumit untuk menahan semua rasa ini. Yang hadir hanya kesepian yang ada di dalam kehidupannya, Teman? entahlah, Salsa hanya membutuhkan sosok warna di dalam isi rumahnya.

“Buang-buang tentang fikiran itu ya? kamu penting buat Bunda dan Ayah kamu, cuma untuk saat ini pekerjaan mereka tidak bisa disampingkan untuk menghadiri kelulusan kamu” lanjutnya.

Salsa melepaskan pelukan itu dan menatap netra Tante Farrah, “Tapi emang selalu begitukan? mereka ngga bisa mempersampingkan pekerjaan mereka buat aku, Tan!” suara intonasi Salsa meninggi karna kelewatan emosional.

“Aku yang selalu ngertiin mereka, tapi mereka ngga pernah ngertiin perasaan aku!”

“Pak, berhenti dulu” pinta tante Farrah untuk menenangkan Salsa sejenak.

Salsa membuang mukanya ke arah jendela mobil dan memilih untuk melihat mobil lalu lalang dari pada melihat muka tante Farrah.

Ia tahu ini sudah kelewatan, tidak seharusnya Salsa seperti ini kepada tante Farrah yang kena imbas emosinya. Namun untuk kali ini Ia sudah tidak bisa menahannya lagi, Salsa hanya ingin dimengertikan balik oleh kedua orang tuanya.

“Maafkan mereka ya, Sal? Tante tahu mereka cukup jahat dimata kamu, tapi ada saatnya nanti kamu akan mengerti”

Salsa tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Tantenya. “Apa lagi yang perlu dimengerti?”.

“Ayo hadap sini dulu, Tante makeup ulang semuanya biar lebih cantik” ucapnya membujuk Salsa.

Salsa hanya pasrah dan menyerahkan wajahnya kepada Tantenya dan membuka handphonenya, banyak notifikasi dari Harsan, Wawa, dan juga Jergas. Disaat melihat nama Jergas tertera, Salsa tersenyum kecil dan mengechat Bundanya.

Tidak ada satupun pesan yang Ia balas, karena malas untuk menceritakan kornologi yang terjadi tadi.

Cuma membutuhkan waktu selama 15 menit, wajah Salsa kembali menjadi lebih cantik dari sebelumnya yang Ia menangis merusak makeupnya.

“Selesai deh, senyum dong biar nambah cantik”

Salsa tersenyum lalu terkekeh, “Maafin aku yang tadi ya, Tan?”.

Tante Farrah hanya menggeleng, “Jangan minta maaf, Tante tahu perasaan kamu gimana” katanya dan tersenyum.

Salsa kembali memeluk tante Farrah, sembunyi di dalam pundaknya.

Dibalasnya pelukan itu erat, dan mengelus-elus kepala Salsa. “Pak, jalan kita sudah telat 30 menit”.

Pak supir kembali menyalakan mobilnya dan menuju ke sekolahan Salsa.

Setelah memakan beberapa cake untuk menganjal perut mereka, keduanya langsung menghampiri Harsan yang duduk di meja no. 3.

Untung tepat waktu untuk menemukan pasangan Bae tersebut, segera Jergas dan juga Salsa tempati tempat duduk yang sudah di tep oleh Harsan dan Wawa untuk keduanya.

Acara akan segera dimulai lampu-lampu dimatikan, yang tersisa hanya cahaya dari lilin dan juga cahaya yang menyinari MC malam ini.

Pembukaan acara sudah dimulai. Dan musik Taylor Swift yang berjudul Lover akan diputar sebagai backsound dansa malam kali ini.

Jergas yang duduk disebelah Salsa berinisiatif mengajaknya untuk berdansa bersama.

“Mau dansa bareng?” tanya Jergas menatap Salsa.

Salsa mengangukkan kepalanya dan tersenyum “Ayo boleh”.

Mereka berdiri berhadapan satu sama lain dengan tangan Jergas yang berada di pinggang kecil milik Salsa. Dan juga tangan salsa yang berada di pundak Jergas.

Dituntunnya Salsa ke dalam irama lagu tersebut, Salsa cukup takut untuk menatap netra mata Jergas. Takut semakin jatuh cinta kepadanya, namun Jergas mengangkat dagu Salsa agar tetap menatap matanya.

“Masa ngga ditatap sih guenya?“ ujar Jergas menatap dalam netra Salsa.

Salsa yang terpaksa melihat Jergas menatapnya begitu dalam langsung menundukkan kepalanya lagi.

“Malu tau, Jer” kata Salsa berbisik kecil.

Jergas terkekeh dengan sikap Salsa “Gapapa, masa lo nunduk mulu cari kecoa emang?”.

Salsa hanya bisa menghela nafas dan menyakini dirinya, kalo ia bisa untuk menatap Jergas dengan jarak sedekat ini.

Salsa kembali menaikan kepalanya dan menatap netra Jergas dengan senyuman kecil yang terukir di wajahnya.

Good girl” ujar Jergas mencubit hidung Salsa.


Banyak sekali keseruan untuk malam ini. Dari yang penyanyi asal Indonesia yang bernama Pamungkas datang untuk menyanyikan lagunya yang berjudul To the Bone.

Keseruan bermain game, serta lomba pelawak yang diadakan, dan berdansa saat pembukaan acara. Masih banyak kegiatan yang tidak bisa disebutkan, dan yang sangat ditungggu-tunggu, yaitu acara pengumuman dengan berbagai kategori.

Harsan dan Wawa memenangkan kategori sebagai Best Outfit Prom Neo 2021. Keduanya mendapatkan piala dan juga bunga yang telah disediakan panitia.

Tidak disangka memang keduanya pantas untuk memenangkan kategori tersebut, upaya mereka memakai custom karakter Pororo dan Petty, yang membuat semua orang gelak tertawa melihat pasang Bae itu.

Tiba saatnya kategori Couple School Neo 2021 akan diumumkan, tepat pukul 22.00 PM. Salsa sebenarnya tidak berharap banyak dengan acara seperti ini, toh ia tidak akan memenangkan salah satu dari kategori malam ini, dan begitupun juga Jergas.

Zille disebrang sana terlihat sangat excited bahwa dirinya bersama Reja akan memenangkan kategori terakhir ini.

“Untuk kategori terakhir malam ini yaitu, Couple School Neo 2021. Pemenangnya adalah…”

Jeng, jeng, jeng, jeng

Suara musik yang membuat semua hadirin terlihat serius sekaligus degdeg an, faktanya kata banyak orang, pasangan yang memenangkan Couple School Neo biasanya akan langgeng sampai menikah. Dan terbukti dari pasangan angkatan-angkatan sebelumnya.

“Pemenang kategori ini adalah Jergas dan juga Salsabila!! selamat buat kalian. Silahkan maju ke depan”

Salsa yang sedang minum tersedak saat mendengar yang MC itu ucapkan, sedangkan Jergas hanya diam mencerna apa yang MC itu bilang tadi.

“Maju lah sono, apa mau buat gw aja nih?” ujar Harsan menepuk pundak Jergas.

Jergas langsung mengandeng Salsa ke depan panggung untuk mengambil Mahkota dan bunga. MC memasangkan mahkota dikeduanya.

“Selamat ya kalian! langgeng sampai nikah intinya, Hahaha”

“Doain aja ya, Mas” ujar Jergas dengan senyumannya.

“Terima kasih loh, Mas” ucap Salsa.

MC mempersilahkan kedua pasangan tersebut untuk berbicara, “Sama sama, silahkan sepata dua kata”.

Jergas mendekat ke arah microphone dan juga Salsa yang disebelahnya.

“Terima kasih buat semuanya, akhirnya gua memenangkan kategori untuk malam ini bersama pacar gua yaitu, Salsa” ucap Jergas melirik ke arah Salsa saat mengucap namanya.

Salsa sontak melihat Jergas kaget dan tersenyum saat ia mengucapkan kata pacarnya yaitu adalah dirinya, lolos sudah pertahanan yang dibuat oleh Salsa agar tidak terlihat salah tingkah di depan Jergas.

“Kasian ya lo semua ngga dapet mahkota, Hahaha” sambungnya dan disorakin oleh semua hadirin yang datang.

“Salah tuh panitianya, aturan gw yang menang! wouuhhh!!” seru Harsan dari meja no. 3

Jergas tertawa dan bergeser ke kanan mempersilahkan Salsa untuk berbicara.

“Buat malam ini gue ucapkan terima kasih banyak buat panitia karena udah memilih kita berdua, terima kasih juga buat pacar gue, Jergas Shafiktra”

Seluruh hadirin bertepuk tangan dan menyoraki pasangan yang berada di atas panggung sebagai ucapan selamat untuk keduanya.

“PELUK DONG CEWENYA!” seru Reja dan diikuti oleh yang lainnya.

“Iya peluk dong! ngga romantis nih!”

“PELUK! PELUK! PELUK!”

Jergas terkekeh dan membuang rasa gengsinya untuk memeluk Salsa dengan erat.

Benar-benar runtuh sudah pertahanan yang Salsa bangun untuk malam kali ini, Ia balas pelukan Jergas dengan sama eratnya.

“Selamat ya, Sal” bisik Jergas dikuping Salsa.

“Selamat juga, Jer” bisik Salsa balik.

Keduanya berpelukan selama 5 menit lamanya, seluruh hadirin dibuat baper dengan pasangan itu dan kembali heboh sesaat.

“Priwit kiw kiw asik banget dah yang pelukan” seru salah satu dari mereka.

“Waduh lama amat bos meluknya, lanjut nanti lah dirumah” celetuk Harsan.

“Selamat Jergas dan Salsa, langgeng ya kalian!” ujar Wawa.

“Uwu banget gua mau pulang, ngga sanggup”

Sedangkan Zille disana menahan rasa emosinya dan berajak pergi dari sana, karena tidak memenangkan kategori Couple School Neo 2021 malam ini.

Setelah memakan beberapa cake untuk menganjal perut mereka, keduanya langsung menghampiri Harsan yang duduk di meja no. 3.

Untung tepat waktu untuk menemukan pasangan Bae tersebut, segera Jergas dan juga Salsa tempati tempat duduk yang sudah di tep oleh Harsan dan Wawa untuk keduanya.

Acara akan segera dimulai lampu-lampu dimatikan, yang tersisa hanya cahaya dari lilin dan juga cahaya yang menyinari MC malam ini.

Banyak sekali keseruan untuk malam ini. Dari yang penyanyi Indonesia yang bernama Pamungkas datang untuk menyanyikan lagunya yang berjudul To the Bone.

Keseruan bermain game, serta lomba pelawak yang diadakan. Masih banyak kegiatan yang tidak bisa disebutkan, dan yang sangat ditungggu-tunggu, yaitu acara pengumuman dengan berbagai kategori.

Harsan dan Wawa memenangkan kategori sebagai Best Outfit Prom Neo 2021. Keduanya mendapatkan piala dan juga bunga yang telah disediakan panitia.

Tidak disangka memang keduanya pantas untuk memenangkan kategori tersebut, upaya mereka memakai custom karakter Pororo dan Petty, yang membuat semua orang gelak tertawa melihat pasang Bae itu.

Tiba saatnya kategori Couple School Neo 2021 akan diumumkan, tepat pukul 22.00 PM. Salsa sebenarnya tidak berharap banyak dengan acara seperti ini, toh ia tidak akan memenangkan salah satu dari kategori malam ini, dan begitupun juga Jergas.

Zille disebrang sana terlihat sangat excited bahwa dirinya bersama Reja akan memenangkan kategori terakhir ini.

“Untuk kategori terakhir malam ini yaitu, Couple School Neo 2021. Pemenangnya adalah…”

Jeng, jeng, jeng, jeng

Suara musik yang membuat semua hadirin terlihat serius sekaligus degdeg an, faktanya kata banyak orang, pasangan yang memenangkan Couple School Neo biasanya akan langgeng sampai menikah. Dan terbukti dari pasangan angkatan-angkatan sebelumnya.

“Pemenang kategori ini adalah Jergas dan juga Salsabila!! selamat buat kalian. Silahkan maju ke depan”

Salsa yang sedang minum tersedak saat mendengar yang MC itu ucapkan, sedangkan Jergas hanya diam mencerna apa yang MC itu bilang tadi.

“Maju lah sono, apa mau buat gw aja nih?” ujar Harsan menepuk pundak Jergas.

Jergas langsung mengandeng Salsa ke depan panggung untuk mengambil Mahkota dan bunga. MC memasangkan mahkota dikeduanya.

“Selamat ya kalian! langgeng sampai nikah intinya, Hahaha”

“Doain aja ya, Mas” ujar Jergas dengan senyumannya.

“Terima kasih loh, Mas” ucap Salsa.

MC mempersilahkan kedua pasangan tersebut untuk berbicara, “Sama sama, silahkan sepata dua kata”.

Jergas mendekat ke arah microphone dan juga Salsa yang disebelahnya.

“Terima kasih buat semuanya, akhirnya gua memenangkan kategori untuk malam ini bersama pacar gua yaitu, Salsa” ucap Jergas dan melirik ke arah Salsa saat mengucap namanya.

Salsa sontak melihat Jergas kaget dan tersenyum saat ia mengucapkan kata pacarnya yaitu adalah dirinya, lolos sudah pertahanan yang dibuat oleh Salsa agar tidak terlihat salah tingkah di Jergas.

“Kasian ya lo semua ngga dapet mahkota, Hahaha” sambungnya dan disorakin oleh semua hadirin yang datang.

“Salah tuh panitianya, aturan gw yang menang! wouuhhh!!” seru Harsan dari meja no. 3

Jergas tertawa dan bergeser ke kanan mempersilahkan Salsa untuk berbicara.

“Buat malam ini gue ucapkan terima kasih banyak buat panitia karena udah memilih kita berdua, terima kasih juga buat pacar gue, Jergas Shafiktra”

Seluruh hadirin bertepuk tangan dan menyoraki pasangan yang berada di atas panggung sebagai ucapan selamat untuk keduanya.

“PELUK DONG CEWENYA!” seru Reja dan diikuti oleh yang lainnya.

“Iya peluk dong! ngga romantis nih!”

“PELUK! PELUK! PELUK!”

Jergas terkekeh dan membuang rasa gengsinya untuk memeluk Salsa dengan erat.

Benar-benar runtuh sudah pertahanan yang Salsa bangun untuk malam kali ini, Ia balas pelukan Jergas dengan sama eratnya.

“Selamat ya, Sal” bisik Jergas dikuping Salsa.

“Selamat juga, Jer” bisik Salsa balik.

Keduanya berpelukan selama 5 menit lamanya, seluruh hadirin dibuat baper dengan pasangan itu dan kembali heboh sesaat.

“Priwit kiw kiw asik banget dah yang pelukan” seru salah satu dari mereka.

“Waduh lama amat bos meluknya, lanjut nanti lah dirumah” celetuk Harsan.

“Selamat Jergas dan Salsa, langgeng ya kalian!” ujar Wawa.

“Uwu banget gua mau pulang, ngga sanggup”

Sedangkan Zille disana menahan rasa emosinya dan berajak pergi dari sana, karena tidak memenangkan kategori Couple School Neo 2021 malam ini.

Salsa terburu-buru memakai sepatu Heels berwarna putih miliknya, yang ia beli saat dipusat perbelanjaan sebelum hari ini. Gunanya supaya terlihat cantik dari biasanya.

Saat Salsa membuka pintu gerbang rumahnya terlihat Jergas sudah menunggunya bersender di depan mobilnya sambil bermain handphone.

“Eh udah keluar” ujar Jergas saat menyadari Salsa menghampirinya.

Salsa tersenyum, “Makasih loh, Jer. Udah mau jemput gue”.

Jergas membuka pintu penumpang depan untuk Salsa. “Gapapa, namanya juga udah dipilih sebagai couple. Masa ngga gua jemput?” balasnya.

“Iya si bener juga”.

Jergas hanya terkekeh lalu mempersilahkan Salsa untuk duduk di dalam.

“Ayo masuk”

Salsa duduk dikursi penumpang sebelah Jergas, lalu Jergas menutup pintu mobil pelan dan bergegas ke kursi setir.

Selama diperjalanan menuju Ballroom hotel yang diadakan prom tersebut hanya bunyi radio yang mengisi kesunyian antara keduanya.

Salsa mau membuka obrolan namun takut salah mengucap, yang beresiko memalukan dirinya. Apalagi di depan orang yang ia sukai selama 3 tahun terakhir ini.

Jergas melirik Salsa yang sedari tadi memainkan kukunya, mungkin merasa tegang langsung membuka obrolan.

“Tadi di rumah sendirian?” tanya Jergas sambil menyetir.

“Iya, udah biasa si sendirian gitu”

“Oh, sama dong berarti”

“Emangnya lo anak ke berapa, Jer?” tanya Salsa menghadap ke arah Jergas.

Jergas terkekeh “Anak ke dua, Sal. Abang gua cuma jauh kerja di Paris”.

“Oh pantesan, gue kira lo anak pertama”

“Ngga, emang ngga pernah keliatan aja. Kalo lo anak ke berapa?“ tanya Jergas balik melirik Salsa.

“Anak tunggal gue, makanya sepi” balas Salsa dengan nada sedih.

“Kan masih ada ortu lo, jangan sedih gitu dong”

“Ayah gue dinas pulang juga pasti harus nunggu berbulan-bulan, kalo bunda di rs shiftnya kadang ngga nentu gitu” jelas Salsa.

Salsa yang sadar bahwa barusan dirinya bercerita tentang keluarganya langsung meminta maaf kepada Jergas. “Eh maaf, gue ngga sengaja jadi cerita”.

“Gapapa lah santai aja, tapi kalo lo ngerasa sendirian masih ada Harsan, Wawa, sama gue” ucap Jergas sambil mengasih coca cola yang ia belikan tadi untuk salsa.

“Nih minuman lo, minum dulu” lanjutnya

Salsa menerima minuman tersebut dan membuka tutup kalengnya dengan perlahan agar tidak tumpah ke dress cantiknya malam ini.

Sengaja Jergas memperlambat kecepatan mobilnya agar Salsa bisa minum tanpa tertumpah sedikitpun.

Thank you

Jergas menganguk dan kembali menyetir karna mereka sudah sampai di depan hotel tersebut.


Jergas dan Salsa sudah memasuki ke area Ballroom dengan tangan Salsa yang menggulungkan tangannya ke lengan Jergas.

Suara detak jantung yang tidak tahu lagi berapa kecepatannya, serta kupu-kupu yang mengisi perutnya yang membuat Salsa merasa geli sendiri.

Ia ikuti kemana Jergas menyapa teman-temannya, dan hanya beberapa yang Salsa tahu ia itu Reja dan Zille.

Dari beberapa info yang ia ketahui adalah bahwa Zille berselingkuh dengan Reja dibelakang Jergas sendiri.

Saat mendengar itu dari Harsan membuatnya tak habis fikir, bisa-bisanya seorang Jergas diselingkuhkan dengan perempuan tersebut.

Dan sekarang dengan rasa tidak ada malunya. Zille sedang bermesraan di depan Jergas dan dirinya.

Jergas menghampiri keduanya dengan Salsa yang disampingnya.

“Halo Ja, mesraan aja lo berdua” sapa Jergas dengan senyuman manisnya.

Salsa hanya senyum sebagai tanda sapaan.

“Wetss bro, iya lah” ucap Reja memeluk Zille yang ada disampingnya.

“Ini yang baru, Jer?” sambungnya.

“Iya, kenalin Salsa namanya” jelas Jergas memperkenalkan Salsa sebagai pacar barunya.

“Hi Salsa, salam kenal” sapa Zille mengulurkan tangannya.

Salsa jabat tangan Zille lalu tersenyum, “Salam kenal juga, Zil”

“Eh tapi gue kok jarang ya ngeliat lo? Sekolah di sini kan?” tanya Zille menaikan alisnya.

“Iya Sekolah di sini kok” jawab Salsa canggung.

“Oh lo introvert ya?”

Jergas yang menyadari topik obrolan yang dibahas Zille membuat Salsa tidak nyaman langsung membawanya mencari Harsan dan Wawa.

“Gua ke Harsan dulu ya, duluan bro” tukas Jergas dan segera membawa Salsa pergi dari mereka berdua.

Jergas langsung membawa Salsa ke tempat cake berada untuk membuat mood Salsa tetap stabil.

“Gua minta maaf tadi malah kenalin ke mereka sebagai pacar gua, omongan Zille jangan di bawa ke hati juga ya?” jelas Jergas memegang pundak Salsa.

Salsa hanya terkekeh “Gapapa kok, gue juga ngerti santai aja kali” ucap Salsa menenangkan Jergas.

Jergas menghela nafasnya sejenak, Salsa juga menyadari bahwa Jergas juga sebenarnya tidak suka dengan mereka. Namun memaksakannya untuk menyapa mereka.

Salsa terburu-buru memakai sepatu Heels berwarna putih miliknya, yang ia beli saat dipusat perbelanjaan sebelum hari ini. Gunanya supaya terlihat cantik dari biasanya.

Saat Salsa membuka pintu gerbang rumahnya terlihat Jergas sudah menunggunya bersender di depan mobilnya sambil bermain Handphone.

“Eh udah keluar” ujar Jergas saat menyadari Salsa menghampirinya.

Salsa tersenyum, “Makasih loh, Jer. Udah mau jemput gue”.

Jergas membuka pintu penumpang depan untuk Salsa. “Gapapa, namanya juga udah dipilih sebagai couple. Masa ngga gua jemput?” balasnya.

“Iya si bener juga”.

Jergas hanya terkekeh lalu mempersilahkan Salsa untuk duduk di dalam.

“Ayo masuk”

Salsa duduk dikursi penumpang sebelah Jergas, lalu Jergas menutup pintu mobil pelan dan bergegas ke kursi setir.

Selama diperjalanan menuju Ballroom hotel yang diadakan prom tersebut hanya bunyi radio yang mengisi kesunyian antara keduanya.

Salsa mau membuka obrolan namun takut salah mengucap, yang beresiko memalukan dirinya. Apalagi di depan crushnya sendiri.

Jergas melirik Salsa yang sedari tadi memainkan kukunya, mungkin merasa tegang langsung membuka obrolan.

“Tadi di rumah sendirian?” tanya Jergas sambil menyetir.

“Iya, udah biasa si sendirian gitu”

“Oh, sama dong berarti”

“Emangnya lo anak ke berapa, Jer?” tanya Salsa menghadap ke arah Jergas.

Jergas terkekeh “Anak ke dua, Sal. Abang gua cuma jauh kerja di Paris”.

“Oh pantesan, gue kira lo anak pertama”

“Ngga, emang ngga pernah keliatan aja. Kalo lo anak ke berapa?“ tanya Jergas balik melirik Salsa.

“Anak tunggal gue, makanya sepi” balas Salsa dengan nada sedih.

“Kan masih ada ortu lo, jangan sedih gitu dong”

“Ayah gue dinas pulang juga pasti harus nunggu berbulan-bulan, kalo bunda di rs shiftnya kadang ngga nentu gitu” jelas Salsa.

Salsa yang sadar bahwa barusan dirinya bercerita tentang keluarganya langsung meminta maaf kepada Jergas. “Eh maaf, gue ngga sengaja jadi cerita”.

“Gapapa lah santai aja, tapi kalo lo ngerasa sendirian masih ada Harsan, Wawa, sama gue” ucap Jergas sambil mengasih Coca cola yang ia belikan tadi untuk salsa.

“Nih minuman lo, minum dulu” lanjutnya

Salsa menerima minuman tersebut dan membuka tutup kalengnya dengan perlahan agar tidak tumpah ke dress cantiknya malam ini.

Sengaja Jergas memperlambat kecepatan mobilnya agar Salsa bisa minum tanpa tertumpah sedikitpun.

Thank you

Jergas menganguk dan kembali menyetir karna mereka sudah sampai di depan hotel tersebut.


Jergas dan Salsa sudah memasuki ke area Ballroom dengan tangan Salsa yang menggulungkan tangannya ke lengan Jergas.

Suara detak jantung yang tidak tahu lagi berapa kecepatannya, serta kupu-kupu yang mengisi perutnya yang membuat Salsa merasa geli sendiri.

Ia ikuti kemana Jergas menyapa teman-temannya, dan hanya beberapa yang Salsa tahu ia itu Reja dan Zille.

Dari beberapa info yang ia ketahui adalah bahwa Zille berselingkuh dengan Reja dibelakang Jergas sendiri.

Saat mendengar itu dari Harsan membuatnya tak habis fikir, bisa-bisanya seorang Jergas diselingkuhkan dengan perempuan tersebut.

Dan sekarang dengan rasa tidak ada malunya. Zille sedang bermesraan di depan Jergas dan dirinya.

Jergas menghampiri keduanya dengan Salsa yang disampingnya.

“Halo Ja, mesraan aja lo berdua” sapa Jergas dengan senyuman manisnya.

Salsa hanya senyum sebagai tanda sapaan.

“Wetss bro, iya lah” ucap Reja memeluk Zille yang ada disampingnya.

“Ini yang baru, Jer?” sambungnya.

“Iya, kenalin Salsa namanya” jelas Jergas memperkenalkan Salsa sebagai pacar barunya.

“Hi Salsa, salam kenal” sapa Zille mengulurkan tangannya.

Salsa jabat tangan Zille lalu tersenyum, “Salam kenal juga, Zil”

“Eh tapi gue kok jarang ya ngeliat lo? Sekolah di sini kan?” tanya Zille menaikan alisnya.

“Iya Sekolah di sini kok” jawab Salsa canggung.

“Oh lo introvert ya?”

Jergas yang menyadari topik obrolan yang dibahas Zille membuat Salsa tidak nyaman langsung membawanya mencari Harsan dan Wawa.

“Gua ke Harsan dulu ya, duluan bro” tukas Jergas dan segera membawa Salsa pergi dari mereka berdua.

Jergas langsung membawa Salsa ke tempat cake berada untuk membuat mood Salsa tetap stabil.

“Gua minta maaf tadi malah kenalin ke mereka sebagai pacar gua, omongan Zille jangan di bawa ke hati juga ya?” jelas Jergas memegang pundak Salsa.

Salsa hanya terkekeh “Gapapa kok, gue juga ngerti santai aja kali” ucap Salsa menenangkan Jergas.

Jergas menghela nafasnya sejenak, Salsa juga menyadari bahwa Jergas juga sebenarnya tidak suka dengan mereka. Namun memaksakannya untuk menyapa mereka.