Ketemu Camer
“Tunggu sini ya. Gue beli makanan dulu disana,” ucap Gafa menunjuk salah satu toko kue kering.
“Iya, gue nitip minum boleh nggak?” pinta Nora yang sedang memangku Adik dari Gafa, yaitu Garel yang sedang tertidur pulas dalam dekapannya.
“Mau minum apa?”
“Olatte rasa apa aja.”
Gafa mengangguk hendak membuka pintu mobil. Namun, ia kembali menatap Nora dan Adiknya secara bergantian yang masih tertidur dalam dekapan Nora.
“Kalo Garel berat bilang biar gue pindahin ke belakang.”
“Nggak kok. Justru kalo dipindahin ke belakang nanti jatuh yang ada.”
“‘Kan pelan nyetirnya,” ucap Gafa sebelum keluar sepenuhnya dari mobil.
“Bener juga…”
Nora kembali bermain gadgetnya tanpa suara. Takut membangunkan Garel yang masih tertidur, Nora sangat ingin merentangkan badannya yang mulai terasa pegal. Namun, apa boleh buat ia harus menunggu Gafa kembali dan mempindahkan Garel ke bangku belakang.
Merasa bosan menunggu lebih dari 15 menit lamanya sejak Gafa pergi keluar, Nora menyalakan bluetooth dari handphone miliknya dan menyalakan lagu kebangsaannya, yaitu ME! dari Taylor Swift dengan suara pelan.
Nora mulai terbawa alun oleh lagu yang ia putar pun ikut bernyanyi yang hampir tidak mengeluarkan suara sama sekali.
“A’a Gafa….”
“Eh?! Kek bangun ya? Maaf-maaf,” ucap Nora panik.
Sedangkan disebrang sana terkekeh saat mendengar suara Nora yang panik saat Garel terbangun dari tidurnya. Gafa meninggalkan handphone di mobilnya lalu ia hubungkan dalam airpods lewat spekear yang dapat mendengar apapun yang terjadi di dalam mobil. Bukan apa-apa, Gafa hanya takut terjadi sesuatu kepada Garel.
Kedua pasangan tersebut berjalan memasuki area Rumah Sakit secara berjauhan. Takut salah satu orang yang mengenal Gafa maupun Nora berspekfulasi aneh-aneh.
Nora sudah memberi tahu Gafa ruangan rawat inap Papahnya. Jadi, Nora berjalan lebih dahulu ke depan dan meninggalkan Gafa yang masih berjalan lumayan jauh dibelakang. Sedangkan, Garel dititipkan oleh Dextar untuk menjaganya sebentar saja, takutnya anak kecil tidak boleh masuk ruang inap. Untungnya Dextar sedang bergantian shift jadi bisa untuk menjaga Garel.
“Dimana Abel?” tanya Gibran yang sedang makan malam setelah kemarin operasi.
“Siapa Abe—“
“Permisi…”
“Halo Abel! Sudah lama sekali Om tidak bertemu kamu,” ucap Gibran sumringah.
Gafa tersenyum datang menghampiri Gibran lalu bersalaman. “Iya Om, hehehe.”
Para lelaki itu asik berbincang satu sama lain yang menbuat Nora kebingungan. Kenapa keduanya sangat terlihat seperti teman lama yang berjumpa kembali? Mereka terlihat cukup akrab yang sampai-sampai tidak menghiraukan kehadiran dirinya disini.
“Oh iya, Clau. Ini Gafabel dari keluarga Halingga. Dulu Papa sering main bersama Abel, karena Abel dulu mau diajak memancing daripada abangmu Jake.”
“Kalian pernah bermain bersama dulu. Mungkin kalian lupa karena sudah lama sekali waktu itu berlalu,” sambungnya bercerita.
Emang pernah ya? Terus kenapa Papa manggil Gafa dengan sebutan Abel? Jadi inget Abel twitter
“Jadi kalian kapan mau bertunangan? Bukan kah kalian terlibat salah satu pekerjaan, jadinya sudah kenal dong?” Gibran menatap Gafa dan Nora bergantian.
Nora menatap Gafa mengisyaratkan untuk menjawab apa saja asal jangan membantahnya.
“Iya Om. Selepas Om keluar dari Rumah Sakit keluarga katanya ingin bertemu secara langsung untuk memperbincangkan ini.”
“Nah itu! Bener-bener. Makanya Papa cepet sembuh biar bisa liat Clau tunangan,” ucap Nora menghampiri Gibran untuk memijat pundaknya.
“Secepatnya yang pasti!” seru Gibran.
Gafa dan Nora kembali bertukar pandang berbicara lewat kontak mata untuk tidak membahas tentang ini dulu.