Fitting For Engagement

Di sinilah mereka di tempat butik baju milik Linda, kakak ipar dari Nora. Gafa sudah berpakaian rapih dengan suite jas hitam pilihan Nora dan dicocokkan oleh Linda.

Sudah lebih dari 20 menit lamanya Gafa mendengar suara adu mulut di dalam ruangan fitting, tentu saja orangnya itu adalah Nora dan Linda. Mereka dari tadi masih dengan mengukur seberapa panjang yang diperlukan untuk gaun yang ia kenakan nanti waktu pertunangan.

“Mbak! Kurang banget ini, lebih kecil lagi please! Nanti melorot jadinya di aku,” keluh Nora di dalam sana.

“Kamu makan yang banyak dong Nora, jangan jadi stress gini sebelum tunangan.”

“Ih nggak!! Aku makan banyak kok!”

“Bohong.” Nora pun terkekeh.

Seperti itulah kira-kira percakapan yang Gafa dengar dari sudut ruangan ini dengan handphone di genggamannya sebagai tanda pura-pura tidak dengar percakapan barusan.

Linda membuka tirai penutup fitting baju yang menunjukan Nora dengan gaun indahnya. Gafa yang sedang pura-pura bermain handphone sempat tertegun dengan gadis yang berada di depannya, terlihat sangat jauh lebih cantik dari biasanya.

“Gimana menurut kamu, Gaf? Bagus nggak?” tanya Linda.

Gafa yang tadinya menatap netra Nora sekilas, sekarang mengalihkan pandangannya ke arah lain gugup. “Bagus kok, cocok juga.” jawabnya singkat.

Linda tersenyum lalu menatap Nora dengan kesan meledek. “Mau yang ini aja?”

“Iya, kata Gafa juga yang ini aja.” Gafa melirik ke arah Nora saat ia menyebutkan namanya.

Gadis yang berumur lebih tua di sampingnya mengangguk paham lalu menyuruh keduanya segera berganti baju untuk dibersihkan sebelum acara.

Nora yang masuk lebih dulu meninggalkan Gafa yang hendak memasuki ruangan fitting sebelahnya untuk berganti pakaian. Namun, dihentikan oleh Linda. “Nanti ajak Nora makan yang banyak ya, Gaf. Kurusan dia sekarang, mungkin pasca stress sebelum tunangan.”

“Iya Kak, habis dari sini mungkin cari makan enak dulu,” ucap Gafa seraya melirik gorden yang menutupi ruangan ganti Nora.

“Okey! Lancar buat kalian berdua!!” seru Linda mengajak tos tangan.

Gafa pun menanggapinya dengan tos an tangan. Sedangkan di ruang ganti ada gadis yang sedang menahan rasa sakit serta mual yang bersamaaan.