First Time

“Gafa! Make up dulu sini,” panggil salah satu staff.

“Tinggal dulu ya bentar.” Nora mengangguk.

Perempuan dengan pakaian serba hitam dengan rambut terikat, sengaja ia mengikat rambutnya agar tidak ketahuan orang lain bahwa ia adalah Nora. Di dalam tenda backstage ternyata memang tidak seseru itu, kebanyakan orang-orang kesana kemari untuk mengerjakan kesibukan masing-masing. Nora lah yang memperhatikannya sejak pertama kali datang ke sini.

Ternyata Gafa adalah tipe yang bisa berbaur dengan banyak orang, terbukti ia sangat ramah dan kenal dekat oleh banyak staff di sini. Tak perlu heran sih sebenarnya Gafa pun orangnya sangat welcome dengan siapapun.

Ponsel Nora berdering menampilkan nama Elle di sana, segera ia mengangkatnya dan pergi ke tempat yang sepi.

“Halo?”

“Oh udah masuk?”

“Okey, tunggu sebentar nanti gue kabarin.”

Setelah sambungan terputus ia menaruh hp di dalam jaket levis hitamnya dan kembali ke tempat duduk tadi.

“Siapa?” tanya Gafa setelah selesai make up.

“Itu temen gue ngabarin udah masuk,” kata Nora seraya menunjuk ke depan.

“Mau ke tribun sekarang atau nunggu gue?”

“Lo tampil jam berapa?”

“Terakhir, jam 8.”

Netra Gafa mencari-cari kehadiran sang manajer untuk mengantarkan Nora ke tribun. “BANG!! Bang Aji!!” panggilnya berteriak.

Yang dipanggil menghampirinya dengan membawakan mic dan aerphone untuk Gafa.

“Kenapa? Udah mau ke tribun sekarang?” tanyanya menatap Gafa dan Nora bergantian.

“Masih sepi ‘kan?”

“Masih baru masuk yang tiket nitip aja.”

“Gimana Nor mau sekarang?” tanya Gafa menatap Nora yang sedang kebingungan.

Gafa merasa Nora sedang ketakutan pun membisikkan sesuatu, “Ayo, gue ikut anterin kok sampe depan.”

Nora menghela nafasnya berat lalu mengangguk.

“Okeey! Lets go.” ucap Aji membunyikan mulutnya.

Sekarang Nora memakai topi hitam serta masker hitam berjalan dibelakang Aji yang menuntunnya berjalan ke arah tribun tempat duduk bersama teman-temannya. Gafa hanya mengantarkannya sampai samping panggung lalu memberikan Nora kartu tanda pengenal untuk memudahkan akses Nora masuk ke dalam lagi. Kenapa Gafa memberikannya kepada Nora? Karena semua staff tidak tahu tentang hubungannya dengan Nora sekarang.

“Hati-hati ya? Jaga diri, nanti telpon Bang Aji aja kalo ada apa-apa soalnya gue nggak pegang hp.” kata Gafa memegang pundak Nora sebelum Nora pergi.

“Semangat!” seru Nora seraya mengepalkan satu tangan.

Gafa tersenyum lalu menepuk pundak Aji untuk segera membawa Nora ke dalam tribun sebelum ramai banyak penonton berdatangan. Gafa menatap kepergian Nora sampai ia duduk dengan aman untuk mengurangi rasa khawatir akan terluka tunangannya.